Nostalgia Jajanan Jadul Khas Solo


Sensasi kuliner jadul tidak cuma rasa yang diciptakannya. Tetapi dari satu kudapan dapat terdapat rasa nostalgia. Memori waktu dulu ini dapat merasa saat nikmati beberapa makanan lawas.

Pasar Gede Hardjonagoro Solo yaitu satu diantara jujugan wisata yang kaya makanan lawas. Bila Anda menginginkan mengulang memori waktu dulu, coba ke pasar tradisionil yang bangunanannya diarsitekki orang Belanda Thomas Karsten ini.

Satu diantara makanan itu lenjongan. Kudapan ini sebagian besar terbuat dari umbi-umbian. Tidak tanggung-tanggung ada 15 type makanan. Ada getuk, ketan putih, ketan hitam, gatot, tiwul, gendar putih, jadah blondo, grontol, jongkong, serta cenil.

Semuanya kudapan itu mempunyai cita rasa manis. Lenjongan telah tidak sering didapati. Tapi janganlah di tanya saat 30 th. lantas, tentu lenjongan ini jadi jajanan paling utama beberapa orang jaman itu. Mengudapnya tentu terasanya mengulang memori 80-an.

Bila menginginkan menikmatinya, datanglah ke lapak Bu Sum. Lapaknya berada di sisi dalam pasar legendaris itu. Lenjongan ini satu diantara kuliner jadul yang seringkali diburu terlebih saat berlibur.

" Saya berjualan disini mulai sejak usia 16 th. serta saat ini umurnya sudsh 56 th., " kata Bu Sum saat didapati di Pasar Gede Solo sekian waktu lalu.

HomeLifestyleCulinary

Nostalgia dengan Bermacam Kuliner Jadul di Pasar Gede Solo
Fajar AbroriFajar Abrori

03 Jan 2018, 06 : 45 WIB

0

51
Kuliner Jadul Pasar Gede
Lenjongan tidak cuma nikmat, kuliner jadul ini memiliki kandungan masa lalu waktu dulu yang membawa Anda pada nostalgia. Photo : Fajar Abrori/Liputan6. com.
Liputan6. com, Jakarta
Sensasi kuliner jadul tidak cuma rasa yang diciptakannya. Tetapi dari satu kudapan dapat terdapat rasa nostalgia. Memori waktu dulu ini dapat merasa saat nikmati beberapa makanan lawas.

Pasar Gede Hardjonagoro Solo yaitu satu diantara jujugan wisata yang kaya makanan lawas. Bila Anda menginginkan mengulang memori waktu dulu, coba ke pasar tradisionil yang bangunanannya diarsitekki orang Belanda Thomas Karsten ini.

Satu diantara makanan itu lenjongan. Kudapan ini sebagian besar terbuat dari umbi-umbian. Tidak tanggung-tanggung ada 15 type makanan. Ada getuk, ketan putih, ketan hitam, gatot, tiwul, gendar putih, jadah blondo, grontol, jongkong, serta cenil.

Semuanya kudapan itu mempunyai cita rasa manis. Lenjongan telah tidak sering didapati. Tapi janganlah di tanya saat 30 th. lantas, tentu lenjongan ini jadi jajanan paling utama beberapa orang jaman itu. Mengudapnya tentu terasanya mengulang memori 80-an.

Bila menginginkan menikmatinya, datanglah ke lapak Bu Sum. Lapaknya berada di sisi dalam pasar legendaris itu. Lenjongan ini satu diantara kuliner jadul yang seringkali diburu terlebih saat berlibur.

" Saya berjualan disini mulai sejak usia 16 th. serta saat ini umurnya sudsh 56 th., " kata Bu Sum saat didapati di Pasar Gede Solo sekian waktu lalu.

Bertahan di Tengah Modernisasi
Makanan beda yang tidak kalah manisnya yaitu dawet gempol. Gempuran makanan " western " serta " fusion ", mungkin saja anak-anak jaman saat ini tidak ketahui minuman ini. Dawet gempol terbagi dalam gempol yang terbuat dari tepung beras, kelapa, garam serta gula jawa. Gempol ini disiram juruh yang terbuat dari gula serta vanili.

Yumi yaitu satu diantara penjual dawet yang saban hari mangkal di Pasar Gede Hardjonagoro. Sehari-harinya ia menggunakan 12 kg tepung beras jadi bahan gempol. " Saya telah jualan sepanjang 40 th. disini. Ini jualannya turun temurun. Dahulu awalannya yang jualan simbah, " kata Yumi (56).

Kuliner Lain
Di pasar tradisionil ini sediakan cabuk rambak. Cabuk rambak yang pantas dicoba yaitu olahan Maryani. Cabuk rambak terbagi dalam irisan ketupat dengan guyuran sambel bercitarasa manis pedas. Dengan sekilas sambal ini serupa sambal kacang namun aslinya bukanlah sambal kacang.

Sambelnya terbuat dari olahan bawang, daun jeruk, wijen, kelapa serta garam. Wijen ini dibuat sangrai serta kelapanya ditumbuk. Jadi pendamping kupat yang diguyur sambel itu yaitu karak.

Untuk menikmatinya cukup keluarkan uang Rp 4 ribu. Sehari-hari umum, Cabuk rambaknya Bu Maryani laris 60 jumlah. Jumlah itu dapat lebih saat berlibur datang. " Saya telah jualan sepanjang 10 th. disini, " kata dia.


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Wisata Kuliner - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger